.ESENSI MAKNA RITUAL ADAT KEAGAMAAN DI MASJID KESULTANAN TERNATE
Abstract
Tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran secara jelas terkait makna di setiap ritual adat keagamaan yang masih dijalankan pihak masjid Kesultanan Ternate hingga kini. Adapun fokus penelitian ini untuk menggambarkan makna serta motif pelaksanaan ritual adat keagamaan di masjid Kesultanan Ternate. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan eksplorasi. Dengan sumber data terbagi atas 2 yaitu data primer yang didapat dari 2 informan, serta data sekunder yang didapat dari buku, jurnal, skripsi, penelitian terdahulu, serta beberapa sumber yang berkaitan. Analisis data dengan data collection, reduction, display dan conclution. Hasil penelitian ini menunjukan makna dari beberapa ritual adat keagamaan di masjid Kesultanan Ternate yaitu sebagai bentuk ikhtiar agar masyarakat tetap menjalankan sunnah Rasulullah Saw., seperti Pertama, melarang wanita shalata dimasjid bertujuanagar wanita tetap dirumah dan terhindar dari fitnah. Kedua, penggunaan peci sebagai simbol penghormatan akan anugerah Allah Swt., yang telah diberikan kepada manusia yaitu otak, serta disandarkan juga pada sunnah untuk berhias ketika hendak ke masjid. Ketiga, larangan menggunakan sarung juga disandarkan pada sunnah untuk berhias, hanya saja pelarangan ini juga sebagai bentuk pembeda antara jamaah Kesultanan Ternate dengan jamaah yang datang dari luar. Keempat, pengaturan saff berdasarkan jabatan, ini merupakan fungsi kontrol yang dilakukan pihak masjid Kesultanan Ternate kepada jamaahnya, sehingga jamaah bisa taat akan peraturan yang telah ditetapkan baik peraturan yang diterapkan oleh pengurus Kesultanan atau peraturan yang telah Allah Swt., tetapkan (syariat). Namun, ketika pelaksanaan shalat akan dimulai dengan ditandainya suara adzan, hal ini tidak berlaku lagi, yang tersisa hanyalah syariat dan semua orang berhak mengambil saff di mana saja yang dia inginkan. Kelima, ritual Kolano Uci Sabea, menurut penulis adalah suatu ritual yang menunjukan ke-adaban masyarakat Kesultanan Ternate kepada Sultan mereka.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Referensi
An-Nawawi, Imam. Terjemahan Arba’in An-Nawawiyah. Terj. Muhil Dhofir. Jakarta : Al’I’tishom Cahaya Umat, 2001.
HR. at-Tirmidzi, No. 1183, Dishahihkan Asy-Syaikh al-Albani dalam Irwaul Ghalil No. 273
Dhavamony, Mariasusai, Fenomologi Agama. Yogyakarta: Kanisius, 1995.
Faizah dan Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, dengan pengantar oleh Achmad Mubarok. Jakarta: Prenada Media, 2006.
Marasabesy, Abd. Rahman, dkk, Sejarah Sosial Kesultanan Ternate. Yogyakarta: Ombak, 2012.
Situs Resmi Liputan6. https://www.liputan6.com/ ramadan/read/2258278/kolano-uci-tradisi-unik-bulan-ramadan-di-ternate. (02 Juli 2019).
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. https://kbbi.kemdikbud.go.id. ( 19 Juli 2020).
DOI: http://dx.doi.org/10.46339/altadabbur.v6i1.357
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 AL-TADABBUR
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.